Kamis, 29 September 2011

Cerita Luka dan Duka

Add caption
Jika ada sepi,
Ada luka yang tergores lagi.
Lalu apa ?

Jika ada bahagia,
Ada cinta yang merekah.
Lalu apa ?

Malam mu mungkin tak seperti malam ku,
Yang ada hanya hampa.

Tak sedikit pun pernah ku rengkuh dengan sadar ku,
Yang ada hanya belaka.

Seperti kemarin dapat kau lihat,
Angin selimuti setaip rasa.
Hening terusik rintih kelat .
Masihkah kau bertanya tentang derita ?

Sadarku aku hanya yang terlupakan.
Oleh duniaku, bahkan terasingkan.

Terinjak – injak bagai debu jalanan.
Hilang begitu saja bila tak menawan.

Ah . . . jangan kau pasang muka sedihmu kawan.
Tak perlu bunga yang layu ini kau tangisi.

Paling tidak, kini sekawan burung pemangsa berdatangan.
Menikmati tubuhku yang sudah mati.

Mati untuk selamanya . . . .

Jika kau peduli aku.
Pergilah kawan . . . .
Carikan aku cinta.
Cinta yang sering kau ceritakan . . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar